Original article written by Kempalan written in Bahasa Indonesia
PHNOM PENH-KEMPALAN: Kamboja hadir dalam Dialog Meja Bundar Laut baru-baru ini tentang “Menuju Jalur Ekonomi Biru untuk Laut Asia Timur” yang diselenggarakan melalui Konferensi Video oleh Kemitraan dalam Pengelolaan Lingkungan untuk Laut Asia Timur (PEMSEA).
YM. Say Samal, Menteri Lingkungan Hidup, mewakili Kamboja bersama perwakilan lainnya dari negara-negara anggota PEMSEA.
Berbicara pada kesempatan itu, YM Say Samal menggarisbawahi upaya Pemerintah Kerajaan Kamboja dalam membangun basis ekonomi biru yang berkelanjutan, setara, dan tangguh.
Melansir dari Agence Kampuchea Presse, Kamboja telah mengubah provinsi Preah Sihanouk menjadi pusat ekonomi biru dengan pembangunan infrastruktur seperti perluasan pelabuhan laut dalam, pasokan air bersih dan energi yang lebih baik, dan pengolahan air limbah dan pengelolaan limbah padat yang lebih efektif.
Ia menambahkan, pemerintah melalui kerjasama dengan mitra, khususnya badan-badan PBB terkait, untuk mengatasi masalah lingkungan dengan langkah-langkah mitigasi perubahan iklim, konservasi keanekaragaman hayati, pengurangan sampah plastik laut, dan perlindungan kawasan pesisir.
Dialog tersebut merupakan bagian dari konvensi Laut Asia Timur PEMSEA 2021, yang akan diselenggarakan oleh Kamboja pada Desember 2021.
PEMSEA adalah organisasi yang didirikan untuk memfasilitasi perlindungan laut dan lingkungan laut dan pembangunan berkelanjutan bersama negara-negara anggotanya termasuk Kamboja, Cina, Indonesia, Jepang, Laos, Filipina, Korea Selatan, Korea Utara, Timor, Vietnam dan 21 organisasi kemitraan lainnya. (AKP, Abdul Manaf Farid)
Editor : Reza Maulana Hikam